Monday, 16 January 2017

Artificial Intelligence (AI) (tugas 4 softskill)

Artificial Intelligence (AI)
A.    Sejarah AI
Menurut H.A. Simon (dalam Kusrini, 2006), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.  Menurut Rich & Knight (1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.  McLeod & Schell (2007), mengemukakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence) pertama kali di sebar hanya selama 2 tahun setelah general electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Kemudian pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia, kemudian muncullah suatu bidang ilmu komputer yang berusaha untuk membuat mesin atau komputer yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia yang dinamakan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu : mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan  mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut. Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:
1.      Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika..
2.      Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan..
3.      ELIZA, diprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.
B.     AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berfikir)
Pengertian Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence )
Adalah kegiatan yang diberikan kepada mesin seperti komputer yaitu kemampuan untuk menampilkan perilaku yg dianggap cerdas yang diamati pada manusia.
C.     AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)
Eliza adalah salah Sistem Pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program computer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Parry adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi computer dan respon manusia.
Net Talk program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan  NETtalk. Program ini dikembankan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini , NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras.
D.    Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan Diagnosa ( Contoh Kasus)
Kontribusi Artificial intelegence dalam bidang psikologi dapat dijelaskan dengan penggunaan AI sebagai expert system. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Mendiagnosa suatu penyakit yang terjadi. Jadi, ketika seseorang mereasakan bahwa kondisi fisik nya kurang enak (dadanya terasa sakit, napasnya sulit, dan kepala pusing) tidak langsung meminum obat untuk menghilangkannya, tetapi perlu ke rumah sakit untuk memerikasakan kondisi yang sebenarnya apakah yang terjadi pada tubuh orang tersebut dan hasilnya akan akurat karena akan diperiksa melalui beberapa tahap dan prosedur, dan ada tindakan selanjutnya atau tidak. Tetapi untuk mengetahui hasilnya harus menunggu selama beberapa jam atau bisa sehari hari.

Daftar pustaka
Aliyah, Siti. Diakses pada tanggal 1 januari 2017. http://sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/
Kusrini, R. (2006). Sistem pakar dan teori aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.Solso,
R., Maclin, O., & Maclin, M. (2008). Psikologi Kognitif (8th ed.). Jakarta : Erlangga
Rich, E. & K. Knight. (1991). Atrificial intelligence. New York: McGraw-Hill.
Rohman, F & Fauziah, A. (2008). Rancang bangun aplikasi sistem pakar     untukmenentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Jurnal media         informatika. Volume. 6, No. 1:1-2
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba

Empat.Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).     Yogyakarta: Graha Ilmu.

No comments:

Post a Comment