Tuesday, 5 January 2016

Psikologi Manajemen

Bab I
Pendahuluan
I.                   Pengantar
Disini saya akan menjelaskan tentang Empowerment menurut beberpa tokoh,kunci efektif empowerment.Mungkin anda tidak asing lagi dengan kata “Stress” saya juga akan bahas stress dan Komunikasi dalam manajemen seperti apa saja.
II.                Rumusan Masalah
1)      Definisi empowerment
2)      Kunci efektif empowerment
3)      Pengertian stress
4)      Sumber stress
5)      Pendekatan stress
6)      Definisi konflik
7)      Jenis-jenis konflik
8)      Definisi komunikasi
9)      Model pengolahan interaktif
10)  Model interaktif manajemen
Bab II

Pembahasan
Empowerment,Stress,Konilflik Serta Komunikasi dalam Manajemen
A.    Definisi Empowerment
           1.         Menurut Noe et.al (1994) (dalam Soetjipto, B.W., & Usmara, A: 2002)
  Empowerment (pemberdayaan) merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan keputusan.
           2.         Menurut Khan (1997) (dalam Soetjipto, B.W., & Usmara, A: 2002)
  Empowerment  (pemberdayaan) merupakan hubungan antar personal yang berkelanjutan untuk membangun kepecayaan antar karyawan dan manajemen.
           3.         Menurut Byars dan Rue (1997) (dalam Soetjipto, B.W., & Usmara, A: 2002)
   Empowerment (pemberdayaan) merupakan bentuk desentralisasi yang melibatkan pada bawahan dalam membuat keputusan.
B.     Kunci efektif Empowerment
Hulme & Turner (1990) berpendapat bahwa pemberdayaan mendorong terjadinya suatu proses perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran yang  tidak berdaya untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di arena politik secara lokal maupun nasional. Oleh karena itu pemberdayaan sifatnya individual dan kolektif. Pemberdayaan juga merupakan suatu proses yang menyangkut hubungan kekuasaan kekuatan yang berubah antar individu, kelompok dan lembaga.
A.    Pengertian Stress
Terdapat beberapa pengertian tentang stress yang dapat dimaknai dari beberapa sudut pandang keilmuan. Levi (1991) mendefinisikan stress sebagai berikut:
Dalam bahasa tekhnik. Stress dapat diartikan sebagai kekuatan dari bagian-bagian tubuh.
Dalam bahasa biologi dan kedokteran. Stress dapat diartikan proses tubuh untuk beradaptasi terhadap pengaruh luar dan perubahan lingkungan terhadap tubuh.
Secara umum. Stress dapat diartikan sebagai tekanan psikologis yang dapat menimbulkan penyakit baik fisik maupun penyakit jiwa.
B.     Sumber Stress
Semakin berkembang dan majunya teknologi, tuntutan untuk menjadi yang lebih baik membuat persaingan dalam dunia  makin pesat dan makin ketat, sehingga menuntut kinerja yang lebih maksimal, stres  dapat disebabkan oleh :
Sumber stres dari organisasi (seperti tuntutan-tuntutan, dan tanggungjawab yang besar), struktur organisasi, hubungan dalam organisasi, keberadaan organisasi, dan hubungan organisasi dengan pihak luar.
1.     Sumber stres dari kehidupan, seperti kehilangan pasangan hidup.
2.     Kondisi pekerjaan, seperti kondisi lingkungan, baik lingkungan  maupun lingkungan kehidupan, overload,deprivational stress, pekerjaan berisiko tinggi dan iklim.
3.     Ambiguitas dalam berperan dan faktor interpersonal.
4.     Perkembangan karir.
5.     Cita-cita, dan ambisi.
6.     Kurangnya kontrol yang dirasakan.
7.     Diri individu, seperti usia, kondisi fisik, dan faktor kepribadian.
C.    Pendekatan Stress
1.     Pendekatan individu
Seorang karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stresnya. Strategi individu yang telah terbukti efektif adalah:
a. Teknik manajemen waktu
b. Meningkatkan latihan fisik
c. Pelatihan pengenduran (relaksasi)
d. Perluasan jaringan dukungan sosial

2.     Pendekatan Perusahaan
Beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dikendalikan oleh manajemen. Strategi yang digunakan:
a. Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
b. Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
c. Perancangan ulang pekerjaan
d. Peningkatan keterlibatan kerja
e. Perbaikan komunikasi organisasi
f. Penegakkan program kesejahteraan korporasi (Robbins, 2002: 311-312)
A.    Definisi konflik
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
1.                 Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2.                 Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3.                 Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4.                 Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5.                 Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6.                 Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
7.                 Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8.                 Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
9.                 Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
10.             Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)
B.     Jenis-jenis konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
·        Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
·        Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·        Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·        Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
·        Konflik antar atau tidak antar agama
·        Konflik antar politik.
·        konflik individu dengan kelompok

Komunikasi Dalam Manajemen

A.    Definisi Komunikasi
Menurut Mulyana
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi, orang lain secara langsung baik secara verbal atau non verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan untuk itu.
Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup :
1.         Definisi berdasarkan komponen (componential)
Definisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya dalam hal ini, peyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2.         Definisi berdasarkan hubungan diadik (dyadic)
Komunikasi antar pribadi (interpersonal comunication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap para pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi antar pribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara spontan.
3.         Definisi berdasarkan pengembangan (developmental)
Komunikasi antar pribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak pribadio atau interpersonal. Pada suatu ekstrim menjadi komunikasi pribadi atau intim pada ekstrim yang lain. Perkembangan ini mengisyaratkan atau mendefinisikan pengembangan komunikasi antar pribadi.
B.     Model Pengolahan Informasi   
Model pengolahan informasi pada dasarnya menitik beratkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
1.         Rational
2.         Limited capacity
3.         expert
4.         cybernetic
C.     Model Interaktif Manajemen
a.         Confidence
Kenyamanan dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
b.         Immediacy
Suatu model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3.         Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4.         Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5.         Other-orientation

SUMBER

No comments:

Post a Comment