Bab I
Pendahuluan
I.
Pengantar
Disini
saya akan menjelaskan tentang Empowerment menurut beberpa tokoh,kunci efektif
empowerment.Mungkin anda tidak asing lagi dengan kata “Stress” saya juga akan
bahas stress dan Komunikasi dalam manajemen seperti apa saja.
II.
Rumusan Masalah
1) Definisi empowerment
2) Kunci efektif empowerment
3) Pengertian stress
4) Sumber stress
5) Pendekatan stress
6) Definisi konflik
7) Jenis-jenis konflik
8) Definisi komunikasi
9) Model pengolahan interaktif
10) Model interaktif manajemen
Bab II
Pembahasan
Empowerment,Stress,Konilflik
Serta Komunikasi dalam Manajemen
A.
Definisi Empowerment
1.
Menurut Noe et.al (1994) (dalam
Soetjipto, B.W., & Usmara, A: 2002)
Empowerment (pemberdayaan)
merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk
mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan
keputusan.
2.
Menurut Khan (1997) (dalam Soetjipto, B.W., & Usmara, A: 2002)
Empowerment (pemberdayaan)
merupakan hubungan antar personal yang berkelanjutan untuk membangun kepecayaan
antar karyawan dan manajemen.
3.
Menurut Byars dan Rue (1997) (dalam
Soetjipto, B.W., & Usmara, A: 2002)
Empowerment (pemberdayaan)
merupakan bentuk desentralisasi yang melibatkan pada bawahan dalam membuat
keputusan.
B.
Kunci efektif Empowerment
Hulme & Turner (1990)
berpendapat bahwa pemberdayaan mendorong terjadinya suatu proses perubahan
sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran yang tidak berdaya untuk
memberikan pengaruh yang lebih besar di arena politik secara lokal maupun
nasional. Oleh karena itu pemberdayaan sifatnya individual dan kolektif.
Pemberdayaan juga merupakan suatu proses yang menyangkut hubungan kekuasaan
kekuatan yang berubah antar individu, kelompok dan lembaga.
A.
Pengertian
Stress
Terdapat
beberapa pengertian tentang stress yang dapat dimaknai dari beberapa sudut
pandang keilmuan. Levi (1991) mendefinisikan stress sebagai berikut:
Dalam bahasa tekhnik. Stress dapat diartikan sebagai kekuatan dari bagian-bagian tubuh.
Dalam bahasa tekhnik. Stress dapat diartikan sebagai kekuatan dari bagian-bagian tubuh.
Dalam
bahasa biologi dan kedokteran. Stress dapat diartikan proses tubuh untuk
beradaptasi terhadap pengaruh luar dan perubahan lingkungan terhadap tubuh.
Secara umum. Stress dapat diartikan sebagai tekanan psikologis yang dapat menimbulkan penyakit baik fisik maupun penyakit jiwa.
Secara umum. Stress dapat diartikan sebagai tekanan psikologis yang dapat menimbulkan penyakit baik fisik maupun penyakit jiwa.
B.
Sumber
Stress
Semakin
berkembang dan majunya teknologi, tuntutan untuk menjadi yang lebih baik
membuat persaingan dalam dunia makin pesat dan makin ketat, sehingga
menuntut kinerja yang lebih maksimal, stres dapat disebabkan oleh :
Sumber
stres dari organisasi (seperti tuntutan-tuntutan, dan tanggungjawab yang
besar), struktur organisasi, hubungan dalam organisasi, keberadaan organisasi,
dan hubungan organisasi dengan pihak luar.
1. Sumber
stres dari kehidupan, seperti kehilangan pasangan hidup.
2. Kondisi
pekerjaan, seperti kondisi lingkungan, baik lingkungan maupun lingkungan
kehidupan, overload,deprivational stress, pekerjaan berisiko
tinggi dan iklim.
3. Ambiguitas
dalam berperan dan faktor interpersonal.
4. Perkembangan
karir.
5. Cita-cita,
dan ambisi.
6. Kurangnya
kontrol yang dirasakan.
7. Diri
individu, seperti usia, kondisi fisik, dan faktor kepribadian.
C.
Pendekatan
Stress
1. Pendekatan
individu
Seorang karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stresnya. Strategi individu yang telah terbukti efektif adalah:
a. Teknik manajemen waktu
b. Meningkatkan latihan fisik
c. Pelatihan pengenduran (relaksasi)
d. Perluasan jaringan dukungan sosial
Seorang karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stresnya. Strategi individu yang telah terbukti efektif adalah:
a. Teknik manajemen waktu
b. Meningkatkan latihan fisik
c. Pelatihan pengenduran (relaksasi)
d. Perluasan jaringan dukungan sosial
2. Pendekatan
Perusahaan
Beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dikendalikan oleh manajemen. Strategi yang digunakan:
a. Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
b. Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
c. Perancangan ulang pekerjaan
d. Peningkatan keterlibatan kerja
e. Perbaikan komunikasi organisasi
f. Penegakkan program kesejahteraan korporasi (Robbins, 2002: 311-312)
Beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dikendalikan oleh manajemen. Strategi yang digunakan:
a. Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
b. Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
c. Perancangan ulang pekerjaan
d. Peningkatan keterlibatan kerja
e. Perbaikan komunikasi organisasi
f. Penegakkan program kesejahteraan korporasi (Robbins, 2002: 311-312)
A.
Definisi
konflik
Ada beberapa pengertian
konflik menurut beberapa ahli.
1.
Menurut Taquiri dalam
Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang
boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan
ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih
pihak secara berterusan.
2.
Menurut Gibson, et al (1997:
437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung
dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen
organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja
sama satu sama lain.
3.
Menurut Robbin (1996),
keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau
kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik
tersebut telah menjadi kenyataan.
4.
Dipandang sebagai perilaku,
konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual,
interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik
ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan
stres.
5.
Menurut Minnery (1985),
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu
sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan
tujuan.
6.
Konflik dalam organisasi
sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan
memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan
adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins,
1993).
7.
Konflik merupakan ekspresi
pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain
karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya
perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan
dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8.
Konflik dapat dirasakan,
diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger &
Poole: 1984).
9.
Konflik senantisa berpusat
pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber –
sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak
yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
10.
Interaksi yang disebut
komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal
akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)
B.
Jenis-jenis
konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6
macam :
·
Konflik antara atau
dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya
antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
·
Konflik antara
kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·
Konflik kelompok
terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·
Konflik antar satuan
nasional (kampanye, perang saudara)
·
Konflik antar atau tidak
antar agama
·
Konflik antar politik.
·
konflik individu dengan
kelompok
Komunikasi
Dalam Manajemen
A. Definisi
Komunikasi
Menurut
Mulyana
Komunikasi interpersonal
adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
setiap pesertanya menangkap reaksi, orang lain secara langsung baik secara verbal atau non
verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang
hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya.
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila
pesan diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di
tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan,
dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan untuk
itu.
Komunikasi interpersonal
efektif dalam organisasi yang mencakup :
1. Definisi
berdasarkan komponen (componential)
Definisi berdasarkan komponen menjelaskan
komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya dalam hal
ini, peyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik segera.
2. Definisi
berdasarkan hubungan diadik (dyadic)
Komunikasi antar pribadi (interpersonal
comunication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap para pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi antar pribadi ini
adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri,
dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang
berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara spontan.
3. Definisi
berdasarkan pengembangan (developmental)
Komunikasi antar pribadi dilihat sebagai
akhir dari perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak pribadio atau
interpersonal. Pada suatu ekstrim menjadi komunikasi pribadi atau intim pada
ekstrim yang lain. Perkembangan ini mengisyaratkan atau mendefinisikan
pengembangan komunikasi antar pribadi.
B. Model Pengolahan Informasi
Model pengolahan informasi
pada dasarnya menitik beratkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan
internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara
menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan
jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk
mengungkapkannya. Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
1. Rational
2. Limited
capacity
3. expert
4. cybernetic
C.
Model Interaktif Manajemen
a. Confidence
Kenyamanan dapat membuat
suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan
pengertian.
b. Immediacy
Suatu model organisasi yang
membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction
management
Adanya berbagai interaksi
dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak
yang bersangkutan
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu
komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-orientation
SUMBER
No comments:
Post a Comment