Judul Materi : Teori Kepribadian Sehat
Tugas :
1
Nama :
Denada Aprilia Putri
Kls :
2PA13
Npm :12513159
A. Aliran
Psikoanalisis
Aliran psikoanalisa
ini memang terkenal oleh tokoh Sigmund Freud (1856-1939) dan beliau juga
disebut sebagai bapak psikoanalisa. Dalam teori psikoanalisa nya freud
menjelaskan tentang struktur kepribadian individu, struktur kepribadian
tersusuan atas 3 sistem pokok, yakni:
·
ID merupakan sistem
kepribadian yang asli, dimana id sebagai rahim tempat berkembangan ego dan
superego. ID berisikan segala sesuatu yang secara psikologis ada sejak lahir
dan merupakan reservoir energi psikis. ID berhubungan erat dengan proses -
proses jasmaniah darimana id mendapatkan energinya. id memiliki 2 proses yaitu
proses primer dan tindakan refleksi. id terdiri dari dorongan - dorangan
biologis seperti makan, sex dan agresifitas.
·
EGO timbulkarena
kebutuhan - kebutuhan organisme memerlukan transaksi - transaksi yang sesuai
dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah id
hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa sedangkan ego membedakan antara hal
-hal yang terdapat dalam batin dan hal - hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego
disebut juga sebagai eksekutif kepribadian karena ego mengontrol pintu - pintu
arah tindakan , memilih segi lingkungan kemana ia akan membri respon dan
memutuskan insting mana yang akan dipuaskan.
·
SUPEREGO adalah
perwujudan internal dari nilai - nilai dan cita - cita tradisional masyarakat.
Superego juga mencerminkan yang ideal, bukan yang real, memperjuangkan
kesempurnaan dan bukan kenikmatan. superego disebut juga sebagai wasit tingkah
laku.
B. Aliran
Behavioristik
adalah aliran dalam pikologi yang
timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada umumnya. Behaviorisme pada
dasarnya adalah gabungan dari empirisme, utilitarianisme, hendoisme. Aliran
Behaviorisme sebagai reaksi aliran instropeksionisme yang salah satu
menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif, Behaviorisme
hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan
diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut
mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Aliran ini juga
mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor
lingkungan,sehingga menimbulkan cabang Psilkologi stimulus-respon (Psikologi
S-R) yang mempelajari stimuli yang relevan di lingkungan, respon yang
ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan ada hadiah atau hukuman yang terjadi
setelah respon tersebut.
C. Aliran
Humanistik
Pendekatan humanistik menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia
adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang
dan menentukan perilakunya. Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap
individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang
mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.Dalam kaitan itu
maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh
dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut
dinyatakan bahwa kebutuhan
manusia adalah bertingkat-tingkat,
terdiri dari tingkatan atau kebutuhan keamanan, pengakuan dan aktualisasi diri.
D. Kesehatan
Mental Menurut Allport
Allport,
salah sorang diantara empat putra seorang dokter, lahir di Indiana pada tahun
1887, tetapi dibesarkan di Cleveland dimana ia mendapat pendidikan awal di
sekolah-sekolah negeri. Ia menyelesaikan pelajaranundergraduate-nya di
Universitas Harvard pada saat kakaknya, Floyd, menjadi mahasiswa tingkat
sarjana(graduate) dalam psikologi pada universitas yang sama.
Setelah mendapat gelar sarjana muda pada tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan
filsafat, Allport selama satu tahun mengajar sosiologi dan bahasa Inggris
pada Robert College di Istambul. Kemudian ia kembali ke
Harvard dan menyelesaikan Ph.D-nya dalam bidang psikologi pada tahun 1922.
Selama 2 tahun berikutnya (tahun 1922 - 1924) ia belajar di Berlin,
Hamburg, dan Cambridge (Inggris).
Pengalaman yang luas di luar negeri
ini berperanan dalam mengembangkan perhatiannya yang besar terhadap soal-soal
internasional dan hal ini nyata sekali dalam kegiatan-kegiatan Allport selama
30 tahun terakhir. Hal tersebut jugalah yang menyebabkan Allport selama satu
decade atau lebih menjadi salah seorang juru tafsir utama psikologi Jerman di
Amerika. Sekembalinya dari Eropa, ia menerima jabatan sebagai instruktur padaDepartment
of Social Ethick di Universits Harvard. Jadi, disini tampaknya
terdapat kontinuitas antara mengajarnya yang pertama di Amerika dengan perhatian
Allport yang tetap terhadap masalah-macalah yang mengandung implikasi social
etis. Sesudah dua tahun, ia menerima jabatan lector psikologi di Darmouth
College, tetapi diundang supaya kembali ke Harvard pada tahun 1930, dimana ia
tinggal sampai kematiannya pada tanggal 9 Oktober 1967, sebulan menjelang ulang
tahunnya yag ke-70. Setahun sebelum kematiannya. Ia diangkat menjadi Professor
Richard Cabot dalam bidang Etika Sosial yang pertama. Allport adalah
salah seorang diantara tokoh-tokoh utama dalam gerakan internasional yang
mendorong pembentukan Department of Social Relations di Universitas
Harvard, dalam rangka mewujudkan integrasi secara sebagian antara
psikologi, sosiaologi, dan antropologi.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang
Menurut Allport
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang
menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
· Kemampuan berpartisipasi dan
menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya
dengan orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan
(harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan
orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan
kasih dengan keluarga dan teman) dancompassion (pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi
berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan
seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis,
keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain,
objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki
keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan
tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan
memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa
tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada
keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari
semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat
agama.
Untuk memahami orang dewasa kita
membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki
kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu
apa yang ia lakukan.
E. Kesehatan
Mental Menurut Carl Rogers
Carl Rogers (1902-1987)
Teori Carl Rogers berkembang dari
pendekatannya terhadap psikoterapi dan perubahan perilaku yang berpusat pada
klien. Dalam praktiknya Rogers terkesan dengan adanya kecenderungan bawaan pada
individu yang bergerak kearah pertumbuhan, maturitas, dan perubahan positif.
Maka ia yakin bahwa kekuatan dasar yang memotivasi manusia adalah kecenderungan
untuk beraktualisasi, suatu kecenderungan kearah pemenuhan atau aktualisasi
semua potensi atau kapasitas organisme. Rogers tidak menolak adanya kebutuhan
lain seperti kebutuhan biologis, tetapi semua kebutuhan itu terarah pada
motivasi untuk mengaktualisasikan dirinya.
Diri dan Konsep diri penting dalam
teorinya. Diri itu mencakup semua ide, persepsi, dan nilai-nilai yang
mengkarakterisasi “saya” atau “aku” dan ini mencakup “siapa saya” dan “apa yang
dapat saya lakukan”. Selanjutnya diri dan konsep diri ini mempengaruhi persepsi
seseorang tentang dunia dan perilakunya.
F. Kesehatan
Mental Menurut Abraham Maslow
Oleh karena eksistensialisme
menekankan pada anggapan bahwa manusia memiliki kebebasan dan bertanggung jawab
bagi tindakan- tindakannya, maka pandangan- pandangan eksistensialisme menarik
bagi para ahli psikologi humanistik dan selanjutnya dijadikan landasan teori
psikologi humanistik. Adapun pokok-pokok teori psikologi humanistik yang
dikembangkan oleh Maslow adalah sebagai berikut (Koeswara, 2001 :112-118 dan
Alwisol 2005 : 252-270)
1.Prinsip holistik
Menurut Maslow,holisme menegaskan
bahwa organisme selalu berting-kah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan
sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan, dan
apa yang terjadi pada bagian yang satu
akan mempengaruhi bagian yang lain. Pandangan holistik dalam kepribadian, yang
terpenting adalah :
a. Kepribadian normal ditandai dengan
unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi. Organisasi adalah keadaan normal
dan disorganisasai adalah keadaan patologis (sakit).
b. Organisme dapat dianalisis dengan
membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam
isolasi.
c. Organisme memiliki suatu dorongan
yang berkuasa, yaitu aktualisasi diri.
d. Pengaruh lingkungan eksternal pada
perkembangan normal bersifat minimal. Potensi organisme jika bisa terkuak di
lingkungan yang tepat akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.
e. Penelitian yang komprehensif
terhadap satu orang lebih berguna dari pada penelitian ekstensif terhadap
banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolasi.
2. Individu adalah penentu bagi
tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia adalah agen yang sada, bebas
memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan kata lain manusia adalah
makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3. Manusia tidak pernah diam, tetapi
selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain dari sebelumnya (becoming).Namun
demikian perubahan tersebut membutuhkan persyaratan, yaitu adanya lingkungan
yang bersifat mendukung.
4. Individu sebagai keseluruhan yang
integral, khas, dan terorganisasi
5. Manusia pada dasarnya memiliki
pembawaan yang baik atau tepatnya netral. Kekuatan jahat atau merusak pada diri
manusia merupakan hasil atau pengaruh dari lingkungan yang buruk, dan bukan
merupakan bawaan.
6. Manusia memiliki potensi kreatif
yang mengarahkan manusia kepada pengekspresian dirinya menjadi orang yang
memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang tertentu.
7.Self-fulfillment merupakan tema
utama dalam hidup manusia.
8. Manusia memiliki bermacam-macam
kebutuhan yang secara hirarki dibedakan menjadi sebagai berikut (Boeree, 2004)
(1)kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
(2)kebutuhan akan rasa aman (the
safety and security needs)
(3) kebutuhan akan cinta dan memiliki
(the love and belonging needs)
(4)kebutuhan akan harga diri (the
esteem needs)
(5)kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
G. Kesehatan
Mental Menurut Erich Fromm
Erich
Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar
psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich.
Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar
psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisisBerlin yang
terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di
Institut psikoanalisisChicago dan melakukan praktik privat di New
York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara
ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto,
Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm sangat
dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang
pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis pada
tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan
terisolasi karena ia dipisahkan dri alam dan orang-orang lain. Kedaan isolasi
ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas
manusia. Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm.
Kepribadian
Produktif menurut Fromm:
1) Cinta
yang produktif,
Karena cinta
yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab,
respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam
pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan
mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti
memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau
mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai
dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai
menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki
pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa
secara objektif.
2) Pikiran
yang produktif,
Pikiran yang
produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir
yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa
semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana
pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara
objektif seluruh masalah.
3) Kebahagiaan,
Orang-orang
yang produktif ialah orang-orang yang berbahagia. Fromm menulis bahwa suatu perasaan
kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni
kehidupan”. Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm
membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis
.
4) Suara
hati.
Suara hati
otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin
tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara
kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu
terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati
humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar.
Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual.
Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya
dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan
produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
Daftar
Pustaka
http://arumdewiastuti.blogspot.com/2014/03/teori-kesehatan-mental.html
http://renmuchall.blogspot.com/2014/03/kesehatan-mental_27.html
http://anugrahutami.blogspot.com/2013/04/tugas-1-kesehatan-mental-kepribadian.html
No comments:
Post a Comment