Bab
1
Pendahuluan
1. Pengantar
Mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata
“Psikologi Manajemen” Pasti yang ada dipikiran anda awalnya adalah tentang
mempelajari Manajemen Akuntansi yaitu Manajemen keuangan dan lain-lain . Manajemen
dengan Psikologi Manajemen Mungkin ada persamaan dan perbedaan . Disini saya
akan menjelaskan tentang Apa Itu Psikologi
Manajemen dan Apa Itu Psikologi Organisasi.
Rumusan Masalah
·
Pengertian Psikologi Manajemen
·
Pengertian Psikologi Organisasi
Bab
2
Pembahasan
2. Teori
·
Psikologi Manajemen
Pengertian manajemen dapat dilihat
dari tiga pengertian, yaitu :
a. Manajemen sebagai suatu proses, yaitu melihat bagaimana cara orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas, yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk tujuan yang bersama.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen sebagai suatu ilmu dan seni
Jadi, manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, perorganisasian, penetapan tenaga kerja, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
a. Manajemen sebagai suatu proses, yaitu melihat bagaimana cara orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas, yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk tujuan yang bersama.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen sebagai suatu ilmu dan seni
Jadi, manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, perorganisasian, penetapan tenaga kerja, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Stoner).
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur /
me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai ilustrasi, dulu dalam manajemen, orang berproduksi hanya mengandalkan sumber daya
alam. Misalnya, orang berburu, memancing atau memetik hasil hutan saja untuk
memenuhi keperluannya.
Kaitannya dengan psikologi: dengan
ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM (Sumber
Daya Manusia) ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja
perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia,
mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap
kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa
dicapai kinerja SDM (Sumber Daya Manusia) yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan.
Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk
"mengolah" manusia) inilah yang menjadi titik tolak dari kajian ilmu
psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM (Sumber Daya
Manusia) dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu
memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya
membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
ü
Manfaat Psikologi
Manajemen
- Untuk mendapatkan pemecahan bagi
masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di
dalam proses manajemen.
- Agar dunia manajemen mampu menggunakan
prosedur-prosedur yang lebih relevan / tepat untuk memecahkan masalah-masalah
human (kemanusiaan)
·
Psikologi Organisasi
Menurut dimock
Organisasi
adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling berkaitan
untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat mengenai kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut
Herbert G Hicks Organisasi adalah proses yang terstruktur dimana
orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan
Menurut Mc
Farland Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang
menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan.
Morgan (1996: 180-181), Organisasi selalu
menghadapi metamorfosa seperti metamorfosanya ulat menjadi kupu – kupu. Artinya
hanya ada dua pilihan bagi organisasi, yaitu berubah atau mati. Namun pilihan
untuk berubah merupakan pilihan yang tepat, sebagai organisasi yang
fleksibilitasnya tidak tinggi, tidak mungkin akan dapat bertahan hidup kecuali
mereka mengubah atau menstrukturkan kembali organisasinya.
ü Pendekatan
Dalam Teori Organisasi
-
Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik ini diilhami oleh konsep Taylor
pada tahun 1919, yang mengajarkan bahwa dalam suatu organisasi, perlu diadakan
pembatasan secara tegas antara kegiatan pelaksanaan atau operasional dengan
tugas manajerial. Keuntungan yang dicapai dengan sistem kerja ini adalah
terbukanya kesempatan untuk menetapkan waktu baku bagi setiap karyawan untuk
menyelesaikan tugas. Namun keberatannya, karyawan diperlakukan sebagai mesin,
dalam arti bekerja menurut suatu metode kerja tertentu, tanpa kebebasan untuk memilih
cara kerja sendiri yang dianggap lebih sesuai dengan karakteristik yang
dimilikinya.
-
Pendekatan Neo Klasik , Bertumpu pada
prinsip,
Organisasi adalah suatu sistem dimana hubungan
antara para anggotanya merupakan interaksi sosial.
Interaksi sosial itu menyebabkan munculnya kelompok
non formal dalam organisasi, yang memiliki norma sendiri dan berlaku serta
menjadi pegangan bagi seluruh anggota kelompok.
Interaksi sosial perlu diarahkan agar pengaruhnya
positif bagi prestasi individu maupun kelompok. Karena itu diperlukan saluran
komunikasi yang efektif mudah mengarahkan interaksi sosial antar anggota demi
peningkatan prestasi.
Kelompok non formal dapat mempunyai tujuan yang
berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu, pola kepemimpinan yang hanya
memperhatikan struktur formal perlu dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek
psikososial pekerja agar tujuan kelompok non formal tersebut dapat diarahkan
sesuai dengan kepentingan organisasi.
Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan
sosial di samping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan
sosial yang baik dalam organisasi.
-
Pendekatan Modern
Dalam pendekatan modern menyatakan bahwa
yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi, tetapi way of
thinking atau cara berpikir mengenai organisasi, cara melihat dan
menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui
keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk
suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
Berikut Robbins (1994: 6) mengutarakan bahwa: sebuah
struktur organisasi mempunyai tiga komponen yaitu:
1. Kompleksitas,
mempertimbangkan tingkat deferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk
didalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan
di dalam hierarkhi organisasi serta tingkat sejauhmana unit – unit organisasi
tersebar secara geografis;
2. Formulisasi,
beberapa organisasi beroperasi dengan pedoman yang telah distandarkan secara
minimum;
3. Sentralisasi,
mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan.
ü Proses
Organisasi
Bentuk sosialisasi yang efektif meliputi empat unsur
pokok yaitu :
1. Organisasi
mendorong karyawan agar tetap setia dengan memberikan imbalan;
2. Organisasi
mempengaruhi karyawan agar tetap setia melalui bujukan bukan paksaan;
3. Organisasi
mengalihkan karyawan dari nilai dan tujuan mereka menuju nilai – nilai dan
tujuan organisasi;
4. Organisasi
memberi penampilan bahwa karyawan boleh melakukan pilihan bebas pada saat
pengangkatan dan tetap bekerja.
Bab 3
Penutup
Analisis Menurut Mahasiswa
Psikologi manajemen adalah ilmu
tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari. Psikologi manajemen tidak hanya mempelajari Sumber daya
manusia tetapi mengajari bagaimana kita mengelola dan menggunakan dengan baik.SDM
ataupun SDA terus berkembang,Sehingga diperlukan perancaan,pengaturan,pengarahan
dan pengawasan sangat diperlukan untuk menjaga agar tidak kekurangaan ataupun
kehabisan dimasa yang akan dating.
Psikologi organisasi adalah sekumpulan
orang yang terstruktur secara sistematis yang berfungsi untuk mencapai suatu
tujuan.Di dalam organisasi diperlukan ketegassan,kerja sama tim dan
kedisiplinan setiap anggota maupun atasan.Dalam organisasi diperlukan
pendekatan agar setiap individu bisa berinteraksi satu sama lain dan jika
ditempatkan dalam satu divisi atau bidang kerja tidak ada konflik antara satu anggota
dengan anggota yang lain dan sangat diperlukan keterampilan dalam bidang
masing-masing.
Daftar Pustaka
Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi,
Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kartini Hartono, Psikologi Sosial
untuk Manajemen, Perusahaan, dan Industri,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994), hlm 1
Erni Tisnawati Sule,
dkk, Pengantar
Manajemen, (Bandung: Kencana, 2004), Cetakan ke-4, hlm 6-8
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogtakarta: BPFE, 1999), Edisi 2, hlm 7
Sedarmayanti. (1999). RESTRUKTURISASI DAN PEMBERDAYAAN ORGANISASI UNTUK MENGHADAPI
DINAMIKA PERUBAHAN LINGKUNGAN DITINJAU DARI BEBERAPA ASPEK ESENSIAL DAN AKTUAL. Bandung: CV. Mandar Maju.