Bab
1
Pendahuluan
I.
Pengantar
Komunikasi
selalu terjadi oleh setiap manusia,dan tidak aka nada komunikasi jika salah
satu tidak ada yang memulai.Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan
makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan.
II.
Rumusan Masalah
a. Pengertian
Komunikasi
b. Dimensi-dimensi
Komunikasi
c. Hal-hal
yang berhubungan dengan dimensi komunikasi
III.
Nama Anggota Kelompok
Bunga
Sukma Aldella 11513822
Denada
Aprilia Putri 12513159
Hana
Nurfiana 13513865
Bab
2
Pembahasan
a. Pengertian
komunikasi
(Denada
aprilia putri)
Kata
atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana
“berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminilogis merujuk pada
adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia. Untuk memahami
pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa
para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in
Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which
Channel to Whom with What Effect? Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
•
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
•
Pesan (mengatakan apa?)
•
Media (melalui saluran apa?)
•
Komunikan (kepada siapa?)
•
Efek (efek apa?)
Jadi,
berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana prosese komunikasi adalah pihak
komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Komunikasi
berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh
komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode)
pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator
memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang
diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan
(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambing yang
mengandung perasaan dan pikiran komunikator. Menurut Wilbur Schramm (dalam
Effendy,1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang
disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference),
yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh komunikan. Kemudian
Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang
pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang pengalaman komunikan.
b. Dimensi-dimensi
Komunikasi
(Hana Nurfiana)
ü Isi
A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu.
Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara
di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama
adalahdiri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal
yang dipikirkan oleh paraahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia.Kita
juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hasil. Kita
dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi,
misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakanperasaan.
ü Suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon
yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh
A. kita juga perlumemikirkan tentang adanya suara-suara psikologis,
seperti misalnya pikiran B tentanghal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi
B untuk mendengarkannya: ia tidakmemahami kata-kata yang dipergunakan oleh
A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
ü Jaringan
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan
B adalah langsung. Tetapibanyak percakapan semacam itu,
terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal
yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa
A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D.
Sebagaimana satu babberikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan
yang dipergunakan oleh suatuorganisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antaranggotanya satus ama
lain.
ü Arah
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua,
yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah
merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh
A dan B, sejauhmana pun gangguan suara ikut terlibat,
bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicaradengan B cara ini:
A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan
B hanya dapatmendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan
B dapat membalasberbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
c. Hal-hal
yang Behubungan dengan Dimensi Komunikasi
(Bunga Sukma Aldella)
Dimensi
Komunikasi
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi
hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi)
komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya
Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam
Kehidupan Organisasi
- Komunikasi internal.
Komunikasi
internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota
organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara
pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses
komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi
kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun
sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan
menjadi dua, yaitu:
- Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan
dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan
memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi,
dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan,
saran-saran, pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan.
- Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu
komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer
kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang
sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral
ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah.
Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan
memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan
kerja.
- Komunikasi eksternal.
Komunikasi
eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan
khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak
dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang
dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap
sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal
balik:
a.Komunikasi
dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat
informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki
keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui
berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel
surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet;
poster; konferensi pers.
b.Komunikasi
dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
Bab 3
Penutup
I.
Analisi Menurut Mahasiswa
Dalam
kehidupan sehari-hari sangat diperlukan komunikasi,baik itu komunikasi
verbal,non verbal,satu arah,dua arah. Setiap individu pasti sering
berkomunikasi dengan satu orang bahkan lebih.Ketika Kita ingin ke suatu tempat
atau pergi pasti kita juga butuh komunukasi,kita juga tidak akan bisa lepas
dari komunikas media masa seperti internet,Koran,televisi dll.Karena,semua
berita yang ditampilkan membutuh komunikasi juga,komunikasi untuk mengetahui
berita pastinya.
II.
Daftar pustaka
Onong Effendy,
1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rakhmat,
Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Naja,
Hasanuddin Rahman Daeng. 2004. Manajemen Fit and Proper Test. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama