LATAR BELAKANG
Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan
yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar dari suatu
penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh karena
itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’
dari seseorang kepada orang lain.
Semua orang pasti pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan
fisik, penderitaan batin, penderitaan materi atau apapun itu, tetapi sikap
setiap orang untuk menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang
bersikap pasrah dan tidak menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap
menerima dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu
berakhir. Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia.
Ada satu hal yang
menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan seseorang. Hal yang
dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki mental dan mental itulah
yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas seseorang akan semakin
berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang baik tetapi akan
terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang baik maka orang
tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak menyenangkan bahkan dapat
memancing sebuah penderitaan. Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita
sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita
tidak mampu menerima suatu keadaan yang sedang terjadi didalam diri kita.
Kekalahan mental yang terjadi didalam diri seseorang maka orang tersebut tidak
akan dapat menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya dan orang
tersebut dapat menjadi menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental
sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang.
A. Definisi Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Berbagai kasus
penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai
dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan
dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan
cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan
psikis,penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko”
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia
sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap
atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit
demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia
waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya
penderitaan.
Dalam diri
manusia itu ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi
penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa
dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin
dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya
menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa
bahagia.
Apabila karsa dan
rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendatangkan rasa
kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu
rasa takut. Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita
sebelum bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Kedua rasa itu termasuk
penyakit batin manusia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu
sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak
lain.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat
dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni
adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan.
B. SIKSAAN
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan.
4 Siksaan
Bersifat Psikis :
• Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan
pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat
membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat
sulit.
• Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang
ditakuti oleh manusia.
• Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya
manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
• Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh
setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial
,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan
depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa
rohani manusia
CONTOH-CONTOH
SIKSAAN :
1. Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam
ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat.
Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat
hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan
rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara
tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga
berbicara tentang kesalahan.
2. Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa
sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda,
berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau
pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu
dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena
siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau
sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya,
dan mengalami penderitaan.
C. KEKALUTAN
MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang
mengalami kekalutan mental
adalah :
• Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
• Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais
jasmana maupun rokhani
• Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
• Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan
mengalami gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
a. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan
terhadap kehidupan social
b. Terjadinya konflik sosial budaya
c. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
sempurna
Bentuk frustasi
antara lain :
1. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap)
misalnya dengan membisu.
2. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali
dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang
dapat membahayakan orang sekitarnya.
3. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan
sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
4. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau
kekanak-kanakan.
5. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat
menjurus ke sifat yang sinting.
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa
dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam
imaginasinya.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan
seperti :
1. orang yang terlalu mengejar materi
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. kota – kota besar
5. orang yang tidak beragama
D. Penderitaan
dan Perjuangan
Penderitaan pasti di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut
tidak mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan
kekalutan yang akan terus dirasakan. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan
adalah dengan cara berjuang melewati keterpurukan tersebut. Tetapi, ingin
berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau tidak, itu tergantung dari setiap
individu itu sendiri yang mengalami penderitaan tersebut.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, selelu berfikir positif, dan tetap
bersemangat menjalani kehidupan, merupakan contoh-contoh tindakan untuk
terlepas dari hal-hal atau dampak suatu penderitaan. Walaupun tidak mudah untuk
bangkit dari penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk
bangkit pasti akan dapat terlepas dari dampak penderitaan tersebut.
E. Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana
alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal
Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut
para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai
penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat
radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari
jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk
berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan
sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan
penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara
perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan
atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat
pengungsian.
Media masa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi
yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana
penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya
sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hangara”.
F. Sebab-sebab Penderitaan
Penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaab / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab
tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan itu.
b. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi
dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi
menderita, mislalnya :
• Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap dan disiksa oleh majikanya
seharusnya majikan yang biadab itu diganjaran dengan hukuman penjara oleh
pengadilan negri supaya perbuatan itu dapat di perbaiki dan pembantu yang telah
menderita itu bisa dipulihkan
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkuangan juga menyebabkan penderitaan
manusia, misalnya :
• Musibah banjir dan tanah longsor bermula dari penghunian liar di hutan
lindung, kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia
penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah
hancur.
G. Pengaruh Penderitaan
Dapat berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh
penderitaan juga dapat berupa perubaahn pola berfikir seseorang, perubahan
tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang. Tidak dapat dipungkiri jika
suatu penderitaan yang di alami oleh setiap orang, masih banyak yang berpandangan
bahwa penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh buruk bagi mereka.
Tanpa disadari jika mereka berusaha berfikir dan menggali makna dari
penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi
setiap individu tersebut.
HAL-HAL POSITIF
YANG DAPAT DITERAPKAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Tabah dengan penderitaan yang sedang dialami, tidak pantang menyerah
2. Selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapat
3. Selalu membantu orang lain yang mendapatkan penderitaan
4. Tidak membesar-besarkan penderitaan
5. Selalu memiliki pengetahuan yang luas dalam hal penderitaan
6. Selalu positive thinking dengan apa yang kita dapat
7. Membuat penderitaan itu merupakan sesuatu yang positif untuk kita dan
menjadi bangkit dari keterpurukan
8. Selalu memakai pikiran kita dengan baik
9. Membuat penderitaan itu merupakan berkat dari Tuhan sebagai pikiran bahwa
dengan penderitaan hidup dapat menjadi lebih berwarna. Tidak hanya rasa manis
saja tetapi rasa pahit, asin, gurih, asam yang ada di dalam kehidupan kita
HAL-HAL NEGATIF
YANG HARUS DIJAUHI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Jangan berfikir negatif tentang penderitaan yg kita hadapi
2. Jangan selalu melihat bahwa rumput di halaman orang lain lebih hijau dari
pada rumput di halaman rumah kita maksudnya Jangan melihat bahwa kehidupan
orang lain lebih indah daripada hidup kita, sebenarnya tanpa disadari hidup
kita sudah indah
3. Jangan terlalu lama terpuruk dalam penderitaan
4. Jangan perpikiran negatif tentang penderitaan yg kita hadapi, anggap saja
itu cobaan yang akan indah akhirnya.
5. Jangan selalu menilai bahwa hidup kita ini menderita, karena penderitaan itu
adalah relatif. Maksudnya bahwa apa yang kita pikirkan tentang pengertian
penderitaan itu pasti berbeda dengan pengertian dari orang lain
6. Jangan selalu berpikir bahwa orang yang menderita adalah orang yang tidak
dapat berbuat apa-apa. Bangkitlah dengan penderitaan itu, tidak semua orang
pernah mendapatkan penderitaan yang sama denganmu
7. Jangan pernah menilai bahwa penderitaan adalah pemberian dari Tuhan.
Penderitaan adalah kita sendiri yang membuatnya. Kita yang menuai kita yang
mendapatkan hasilnya
8. Jangan melampiaskan rasa kecewa karena penderitaan yang kita hadapi kepada
orang lain
9. Jangan pernah menyusahkan orang lain
10. Jangan bersikap tidak peduli dengan penderitaan orang lain.
Sumber
http://rizkafarhati.wordpress.com/